SWIFT Alat Penguasa Kapitalisme Dunia

 


SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication) adalah tulang punggung transaksi keuangan global. Hampir semua transfer internasional, pembayaran ekspor-impor, dan transaksi antar-bank bergantung pada jaringan ini.

Tapi mengapa SWIFT begitu kuat? Bagaimana sejarahnya? Dan apakah sistem ini bisa digantikan di masa depan?


1. Lahirnya SWIFT: Solusi atas Masalah Komunikasi Perbankan

Sebelum SWIFT, bank-bank di seluruh dunia mengandalkan TELEX, sistem telegram elektronik yang:

  • Lambat – butuh waktu berjam-jam untuk mengirim pesan.
  • Rentan kesalahan – format tidak standar, sering terjadi miskomunikasi.
  • Tidak aman – mudah disadap atau dipalsukan.

Pada 1973239 bank dari 15 negara sepakat mendirikan SWIFT di Brussels, Belgia. Tujuannya:
Membuat sistem komunikasi keuangan yang cepat, aman, dan terstandarisasi.
Menggantikan TELEX yang sudah ketinggalan zaman.

Pada 1977, SWIFT mulai beroperasi dan langsung diadopsi secara global.


2. Mengapa SWIFT Begitu Berkuasa?

A. Monopoli Jaringan Keuangan Dunia

  • 11.000+ lembaga keuangan di 200+ negara tergabung dalam SWIFT.
  • 42 juta pesan/hari (2024) – mencakup triliunan dolar setiap harinya.
  • Tidak ada pesaing serius – sistem lain (seperti CIPS China atau SPFS Rusia) masih jauh tertinggal.

B. Standarisasi yang Ketat & Keandalan Tinggi

  • Format pesan terstruktur (contoh: MT103 untuk transfer uang, MT700 untuk LC).
  • Operasional 24/7 tanpa downtime – kritis untuk pasar keuangan global.

C. Keamanan Tingkat Tinggi

  • Enkripsi militer (PKI – Public Key Infrastructure).
  • Hanya mengirim instruksi, bukan uang – mengurangi risiko peretasan langsung.

D. Dukungan AS & Negara Barat

  • SWIFT mematuhi sanksi AS – pernah memblokir Iran (2012, 2018) dan Rusia (2022).
  • 90% transaksi SWIFT menggunakan USD – memperkuat dominasi dolar.

3. Contoh Kekuatan SWIFT dalam Krisis Geopolitik

🔴 Iran (2012 & 2018): Dikeluarkan dari SWIFT

  • Ekonomi Iran langsung terpukul, GDP turun 15%.
  • Terpaksa pakai sistem barter dan cryptocurrency.

🔴 Rusia (2022): Bank-Bank Utama Diblokir

  • Rubel anjlok, perdagangan internasional Rusia kacau.
  • Rusia beralih ke SPFS (sistem sendiri) dan yuan China.

Efek Dikeluarkan dari SWIFT:

  • Sulit melakukan ekspor-impor.
  • Mata uang lokal terdepresiasi.
  • Terisolasi dari sistem keuangan global.

4. Ancaman terhadap Dominasi SWIFT

A. Ketergantungan pada AS & Barat

  • SWIFT bisa jadi senjata ekonomi jika AS/EU ingin memberikan sanksi.

B. Sistem Alternatif yang Mulai Berkembang

  • CIPS (China) – Untuk transaksi dalam yuan, tapi masih kecil.
  • SPFS (Rusia) – Digunakan setelah sanksi, tapi cakupannya terbatas.
  • BRICS Payment System – Sedang dibahas, tapi belum jelas.
  • Cryptocurrency & CBDC – Potensi mengganggu dominasi SWIFT jangka panjang.

C. Biaya Mahal

  • Bank harus membayar $1-5 juta/tahun untuk akses SWIFT – memberatkan negara berkembang.

5. Masa Depan SWIFT: Tetap Dominan atau Akan Tergantikan?

Masih Jadi Raja Sampai 2030+

  • Jaringannya terlalu besar untuk digantikan cepat.
  • Belum ada sistem yang lebih aman & efisien.

Tapi Mulai Terancam Oleh:

  • Digital Currency (CBDC) – Bank sentral bereksperimen dengan sistem baru.
  • BRICS & China – Jika berhasil membuat alternatif yang kuat.

Kesimpulan: Mengapa SWIFT Masih Sangat Berkuasa?

  1. Memiliki monopoli jaringan perbankan global.
  2. Keamanan dan kecepatan terbaik di industri.
  3. Didukung oleh kekuatan AS & Eropa.
  4. Belum ada pesaing yang benar-benar setara.

"SWIFT adalah 'WhatsApp'-nya bank-bank dunia. Semua pakai, sulit lepas, dan AS pegang kendali." — Analis Keuangan, 2024.

Pertanyaan Besar ke Depan:

  • Akankah BRICS/Cina berhasil menciptakan saingan SWIFT?
  • Akankah cryptocurrency dan CBDC menggeser SWIFT dalam 10-20 tahun?

Jika dominasi USD terus menurun, kekuatan SWIFT mungkin juga akan melemah. Namun, untuk saat ini, SWIFT tetap menjadi penguasa sistem pembayaran global.

 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url